Parents, Kenali 4 Bentuk Cyberbullying yang Sering Menimpa Anak dan Remaja
Sumber: Canva.com

Parenting / 10 September 2024

Kalangan Sendiri

Parents, Kenali 4 Bentuk Cyberbullying yang Sering Menimpa Anak dan Remaja

Aprita L Ekanaru Official Writer
225

Tahukah Anda bahwa hampir setengah dari remaja di Indonesia pernah menjadi korban cyberbullying?

Menurut survei terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2023, sebanyak 40% dari total remaja di Indonesia pernah mengalami kekerasan digital ini. Angka ini bukan hanya statistik, tetapi alarm keras yang harus diwaspadai oleh kita semua, terutama para orang tua dan pendidik.

 

BACA JUGA: Maraknya Cyberbullying Anak! Ini yang Harus Anda Lakukan Sebagai Orang Tua

 

Cyberbullying atau perundungan di dunia maya seringkali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat merusak, baik secara emosional maupun psikologis. Sayangnya, banyak orang yang masih belum mengenali bentuk-bentuk cyberbullying yang berpotensi terjadi. Agar kita bisa melindungi anak-anak dari ancaman ini, mari kita kenali empat bentuk utama cyberbullying yang sering terjadi:

1. Penghinaan di Media Sosial

Bentuk ini paling umum dan mudah dikenali. Pelaku menggunakan kata-kata kasar, menghina, atau melecehkan korban melalui pesan teks, komentar, atau postingan di media sosial. Penggunaan bahasa yang merendahkan atau ejekan di ruang publik virtual ini bisa berdampak negatif pada harga diri korban dan mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.

2. Impersonasi atau Meniru Identitas

Pada bentuk ini, pelaku mencuri identitas atau berpura-pura menjadi orang lain dengan tujuan jahat. Mereka bisa membuat akun palsu, atau mengakses akun korban dan mengirim pesan jahat kepada orang lain seolah-olah itu berasal dari korban. Impersonasi ini sering kali berujung pada kerugian sosial bagi korban karena citra mereka dirusak oleh tindakan yang tidak mereka lakukan.

3. Trolling

Trolling adalah tindakan provokasi di dunia maya, di mana pelaku secara sengaja memberikan komentar yang bersifat memancing emosi, tidak relevan, atau menghina dengan tujuan untuk memicu kemarahan atau frustrasi. Misalnya, memberikan komentar kasar di postingan seseorang hanya untuk memancing perdebatan atau menyinggung perasaan.

 

BACA JUGA: Anak Jadi Pelaku Bully? Orangtua Mesti Tahu Mungkin Hal Ini Jadi Penyebabnya

 

4. Pengucilan Online

Tak hanya di dunia nyata, pengucilan juga bisa terjadi di dunia maya. Anak-anak dan remaja kerap kali dikucilkan dari grup pertemanan, game online, atau aktivitas virtual lainnya. Tidak jarang, tindakan ini disertai dengan upaya menghasut orang lain untuk ikut memboikot atau mempermalukan korban.

Sebagai orang tua dan pendidik, penting bagi kita untuk membangun kesadaran tentang bahaya cyberbullying dan mengajarkan anak-anak untuk saling menghormati di dunia maya.

 

Jika Anda merasa anak Anda membutuhkan bantuan atau dukungan emosional terkait cyberbullying, jangan ragu untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DI SINI. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk anak Anda.

Sumber : PKBI DIY | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami